Minggu 6 Hari Kelima
Kepada kawan-kawan yang kebetulan singgah di blog ini bolehlah belajar bahasa Banjar untuk menambahkan ilmu pengetahuan. Bahasa Banjar sedikit sebanyak seperti bahasa Indonesia kerana beberapa perkataannya mirip bahasa Indonesia. Hal ini demikian kerana bahasa Banjar merupakan serumpun dengan bahasa Melayu asli yang kemudian berevolusi menjadi bahasa Indonesia. Ada juga kata yang sama dengan bahasa Indonesia tetapi cuma vokalnya yang berubah, ini kerana pengaruh pola pengucapan oleh orang Banjar.
Misalnya, karing = kering, handak = hendak, karas = keras, biarakan = biarkan, sampaiakan = sampaikan, ambilakan = ambilkan.
Selain itu ada penambahan kata yang tidak ada ertinya tetapi lebih kepada penekanan erti kata di depannya dalam percakapan. Misalnya, “am” “ai”. Apabila kawan-kawan kebetulan mendengar orang Banjar berbicara biasanya kata-kata berikut ini yang terdengar
- aku = aku
- ikam = kamu (orang yang sebaya)
- pian = kamu (bahasa kepada yang lebih tua, sopan)
- ulun = aku, saya (bahasa kepada yang lebih tua, sopan)
- nyawa = kamu ( orang yang sebaya yang sangat akrab; di beberapa daerah Banjar dianggap kasar)
- unda = aku, saya ( orang yang sebaya yang sangat akrab; di beberapa daerah Banjar dianggap kasar)
- kada = tidak
- indah = tidak (biasanya menyatakan penolakan terhadap ajakan)
- handak = mau; ingin; hendak
- lawan = dengan; dan
- uyuh = letih; lelah
- lajui; hancapi; cepati; lakasi = cepat-cepat; lekas-lekas; segera (menunjukkan permintaan untuk ~ )
- kanyang = kenyang
- nyaman = enak
- bungul = bodoh
- bungas; langkar = cantik; tampan
- lamak = gemuk
No comments:
Post a Comment